Apa kabar bro??
Moga kita tetap sehat – sehat aja ya bro… Kali ini kita akan membahas tentang Cara Merubah Noken As / Cam sesuai dengan kebutuhan kita bro. Noken as itu salah satu komponen fital dalam motor kita bro, jadi kalau kita merubah karakter motor kita, maka kita juga harus merubah karakter noken as kita bro, agar sesuai dengan karakter motor kita bro. Sebelunya kita telah membahas Tentang Noken As / Cam,
bagi yang belum lebih baik coba dibaca dulu biar kita tahu kerja noken as itu
seperti apa dan kita bisa nyambung dengan pembahasan kita kali ini bro.
Apa saja sih
yang kita ubah dari noken as kita? Tunggu dulu bro, jangan buru – buru. Sebelum
kita merubah noken as kita, maka kita harus melihat dulu akan kita guakan buat
apa motor kita? Buat road race kah? Buat drag race kah? Atau buat harian aja? Karna
spesifikasi masing – masing itu berbeda bro. Bedanya di mana? Perbedaan yang
jelas ada di trekya bro. Kalau untuk road race mengunakan trek panjang berkelok
– kelok, maka yang dibutuhkan tenaga bawah. Kalau untuk drag race mengunakan
trek panjang lurus sepanjang 201 meter, maka yang dibutuhkan tenaga atas. Sedangkan
untuk harian trek yang kita gunakan jalan raya yang berkelok – kelok, panjang,
dan naik turun, jadi rata – rata pabrikan membuat tenaganya di bawa bro, tapi
ngak se-ekstrim yang buat road race.
Ok, sekarang
kalau kita sudah tahu kita tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan saja. Kita tinggal
merubah bagian – bagian yang memang perlu di rubah saja, apa saja sih yang
harus diperhatika dalam merubah noken as?
1. Durasi
Apa itu durasi? Durasi adalah rentang
waktu klep in atau klep ex membuka dan menutup yang diukur berdasarkan putaran
kruk as dan dinyatakan dalam ukuran derajat. Cara mengukurnya gunakan busur
derajar pada pengukuran, cari berapa derajat sebelum TMA klep in mulai membuka
dan berapa derajat setelah TMB klep in menutup. Setelah kita ketahui lalu kita
masukan ke rumus :
Durasi = Klep Buka + 180 + Klep Tutup
Durasi Total Cam = (Durasi in + Durasi ex) : 2
Durasi yang tinggi
identik dengan Rpm atas atau top speed, namun terlalu tinggi durasi akan
mengakibatkan bahan bakar yang akan terkompresi malah lolos atau hilang.
2.
LC
( Lube Center )
Apa itu Lube Center ? Gerak
derajat poros engkol dari TMA ke puncak lobe noken as.
Rumusnya yaitu ;
LC In = (Durasi in:2) – Bukaan in
LC Ex = (Durasi ex:2) – Tutupan ex
1.
LSA
(Lobe Separation Angle) Dan Overlap
Apa itu LSA ? LSA (
Lobe Separation Angel ) adalah jarak dalam ukuran derajat antara puncak
bumbugan lobe in dengan puncak bumbungan lobe ex.
Makin rendah LSA pada
noken as maka ini akan baik pada Rpm tinggi, kenapa begitu? Karna semakin
rendah LSA maka semakin lebar overlap, kalau overlap semakin lebar maka
pembilasan pada putaran atas akan semakin baik.
Rumus LSA :
LSA = ((Durasi in :2) – Bukaan in) + ((Durasi ex : 2) – Tutup
ex):2
Atau
LSA = (LC In + LC Ex):2
Contoh :
Klep in membuka 27 derajat sebelum TMA, menutup 53 derajat setelah TMB dan klep ex membuka 55 sebelum TMB, menutup 29
derajat setelah TMA
Durasi In = 27 + 180 + 53 = 260 derajat
Durasi ex = 55 + 180 + 29 = 264 derajat
Setelah kita ketahui durasi in dan ex baru kita hitung durasi total cam
Durasi total cam = (260+264) : 2 = 262
LC In = (260:2) – 27 = 103 derajat
LC Ex= (264:2) – 29 = 103 derajat
LSA = (103 + 103):2 = 103 derajat
10 comments:
Kalau untuk motor 2t gimana cara ngitungnya mas kalau kita menggunakan busur n dial indicator
Maaf dapet 180 drajat menghitung pematokan angka dari mana
180 itu rumus mas.. soalnya dari 1 titik balik ke titik lagi 180
Misi bang kalo Cara membaca noken as itu putaranya berlawanan jarum jam apa se arah jarum jam..mksi
180° itu adalah 1 putaran tetap noken as.
Om angkanya apakah lebih baik kembar.. atau lebih besar buka.. atau lebih besar tutup.. antara buka tutup in dan ex..
Bung Gabriel, saya coba bantu jawab. Mohon maaf sebelumnya ama yg punya warung blog bila ada yg salah dengan kata-kata saya hehe.
Pada mesin 2T istilah LSA disebut Blowdown Time alias selisih terbukanya lubang buang dan transfer. Tentunya bung harus membaca durasi masing-masing dengan busur derajat. Misal exhaust terbuka 80° setelah TMA dan menutup 80° setelah TMB maka durasinya adalah 180°. Sedangkan lubang transfer membuka 60° sebelum TMB dan menutup 60° setelah TMB. Berati durasinya 120°.
Rumus Blowdown Time adalah (Durasi exhaust-Durasi transfer)/2. Dari contoh diatas, (180°-120°)/2 = 30°. Semakin tinggi angka Blowdown Time semakin sempit powerbandnya. Puncak tenaga terletak di putaran tinggi menjelang limiter. Biasanya untuk kebutuhan road race menggunakan 30°-33° sedangkan Dragbike yang mengutamakan tenaga di rpm atas dengan konsekuensi rpm bawahnya terbuang bermain di 33°-36°.
Jamannya Suzuki RG Sport korekan Alm Om Chia yang dinaiki oleh Felix Judianto, Blowdown timenya bermain di angka 32°, mengharuskan rider harus pandai menggantung gas biar tidak terlalu drop rpm. Motor tetap cepat bangkitnya keluar tikungan.
Dari pengalaman saya, terutama untuk mesin yg dibekali lubang transfer primer dan sekunder seperti Yamaha F1Z atau RX series. Membuat beda selisih bukaan lubang transfer antara primer dan sekunder walau 1°saja, efeknya tenaga di rpm tengah lebih berisi. Biasanya sekunder atau transfer kecil yg terbuka dulu dan menutup lambat. Bila kedua lubang transfer dibuat tingginya sama maka bagus tenaganya pada puncak rpm.
Proses scavenging inilah pada mesin 4T lebih dikenal dengan overlap. Kalau di 2T bisa bermain pada lubang bilas atau boost port di tengah yang berhadapan langsung dengan lubang buang. Ada mekanik yang membuat tingginya sama dengan lubang transfer ada juga yg lebih tinggi lubang bilas.
Saya pribadi lebih suka membuat boost port terbuka lebih dulu 2-3° sebelum lubang transfer. Tujuannya sama dengan memperbesar angka overlap pada noken mesin 4T. Mendorong gas sisa keluar secepatnya menuju knalpot demi siklus pembakaran yang lebih bersih.
Mantap pamanšbikin ulasan lagi yg lebih kongkrit tentang komparasi tenaga yg dihasilkan dari berbagai macam durasi..
Alhamdulillah, mantep mas perubahannya sangat memuaskanš
160 kayanya itu bang
Post a Comment